Oleh : AAS
Judul: Lezatnya Amal Shalih 1 (bagian pertama)
Judul: Lezatnya Amal Shalih 2 (bagian kedua)
Judul: Lezatnya Amal Shalih 3 (bagian ketiga)
Judul: Lezatnya Amal Shalih 4 (bagian keempat)
Judul: Lezatnya Amal Shalih 5 (bagian kelima)
Alloh Subhanahu wa Ta`ala berfirman :
“Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan.[15] Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan[16]” (Qs. Hud [11] : 15-16).
Umar bin al Khottob rodiyawlohu `anhu berkata : Aku mendengar Rosululloh sellewlohu `alaihi wa sallam bersabda :
“Amal-amal itu hanya didasarkan pada niatnya dan setiap orang didasarkan apa yang diniatkannya. Barangsiapa yang hijrahnya kepada Alloh dan rosulNya, niscaya hakekatnya dia berhijrah kepada Alloh dan rosulNya. Barangsiapa yang hijrahnya untuk dunia yang akan didapatnya atau wanita yang akan dinikahinya, niscaya hekekatnya dia berhijrah menurut masing-masing niat hijrahnya”. Muttafaq `Alaih
Abu Huroiroh rodiyawlohu `anhu berkata : Aku mendengar Rosululloh sellewlohu `alaihi wa sallam bersabda :
“Sesungguhnya manusia pertama yang akan disidang pada hari kiamat adalah seseorang yang mati syahid. Saat itu dia dihadapkan ke muka persidangan, lalu ditempakkan kepadanya berbagai nikmat Alloh, maka diapun mengakuinya. Alloh bertanya : Apa yang engkau telah amalkan dengan nikmat-nikmatKu itu? Dia menjawab : Aku berperang demi Mu, sampai aku meraih mati syahid. Alloh pun berfirman: engkau dusta, sebenarnya engkau berperang agar engkau disebut pahlawan, dan itu sudah terjadi. Lalu dia diperintahkan untuk disungkurkan wajahnya hingga diceburkan ke dalam neraka. Kedua adalah seseorang yang belajar dan mengajarkan ilmu serta membaca Al Qur`an. Saat itu dia dihadapkan ke muka persidangan, lalu ditempakkan kepadanya berbagai nikmat Alloh, maka diapun mengakuinya. Alloh bertanya : Apa yang engkau telah amalkan dengan nikmat-nikmatKu itu? Dia menjawab :aku belajar dan mengajarkan ilmu serta membaca Al Qur`an karena Mu. Alloh berfirman : engkau dusta, sebenarnya engkau belajar ilmu agar engkau dikenal dan disebut orang yang alim serta engkau membaca Al Qur`an agar engkau dikenal dan disebut qori, dan itu sudah terjadi. Lalu dia diperintahkan untuk disungkurkan wajahnya hingga diceburkan ke dalam neraka. Ketiga adalah seseorang yang diberi keluasan berbagai kekayaan harta. Saat itu dia dihadapkan ke muka persidangan, lalu ditempakkan kepadanya berbagai nikmat Alloh, maka diapun mengakuinya. Alloh bertanya : Apa yang engkau telah amalkan dengan nikmat-nikmatKu itu? Dia menjawab : Tak ada satu jalanpun yang Engkau cintai untuk berinfaq di dalamnya kecuali akupun menginfaqkan hartak karena Mu.. Alloh pun berfirman: engkau dusta, sebenarnya engkau melakukan itu agar engkau disebut dermawan, dan itu sudah terjadi. Lalu dia diperintahkan untuk disungkurkan wajahnya hingga diceburkan ke dalam neraka. (Hr. Muslim)
Penjelasan Singkat :
Niat adalah pondasi amal. Diterima dan ditolaknya amal seorang manusia ditentukan dengan amalnya masing-masing. Barangsiapa yang beramal dengan penuh keikhlasan kepada Alloh Subhanahu wa Ta`ala dan mengharapkan pahala di akhirat serta didasarkan pada sunnah RosulNya, niscaya diterimalah amal tersebut. Barangsiapa yang berniat untuk selain Alloh atau tidak murni (dengan bercampur) pada selainNya, niscaya amalnya tertolak dan akan menjadi bencana bagi pelakunya.
Beberapa Faedah :
1. Di antara syarat diterimanya sebuah amal adalah ikhlas, yaitu kemurnian gerak tujuan hati untuk Alloh subhanahu wa Ta`ala.
2. Begitu urgennya ikhlas, di mana suatu amal tanpa keikhlasan hanya menjadi bencana bagi pelakunya.
3. Kebaikan bentuk dzohir sebuah amal tidak berarti diterimanya sebuah amal.
4. Wajibnya memperbaiki niat dalam semua amal serta bersemangat dalam membangunnya.
AAS (10/02/09)
Kisah besar ini bermula sejak Alloh Subhanahu wa Ta`ala menciptakan manusia yaitu Adam As sebagai kholifah di muka bumi, dengan tujuan termulia yaitu mendirikan peribadatan yang murni hanya untuk Alloh Swt. Manusia diciptakan untuk tunduk, patuh dan menyerah diri hanya kepadaNya, melawan dan mengalahkan semua rintangan, baik dari dalam jiwa maupun dari luarnya, demi untuk mewujudkan kemurnian peribadatan tersebut. AAS (15/02/09)
Dia ciptakan Adam as dari sari pati tanah dengan tanganNya yang mulia, lalu diajarkan berbagai nama yang tidak diajarkan kepada para Malaikat. Saat itu pula, Alloh muliakan Adam dengan memerintahkan bangsa Malaikat dan Jin untuk sujud kepadanya sebagai keta`atan kepada Alloh Subahanhu wa Ta`ala. Seluruh Malaikatpun sujud kepada Adam as, sebagai perwujudan keta`atan dan kepatuhan para malaikat kepada Alloh Robbul `alamin. Akan tetapi, penuh keengganan dan kesombongan Iblis melawan dan membangkang terhadap perintah Robnya dengan tidak sujud kepada Adam. Alasanpun dikemukakan demi membela pembangkangannya, bahwa dia yang diciptakan dari unsur api lebih baik daripada Adam as yang diciptakan dari sari pati tanah. Yah qiyas bathil yang menentang ketentuan Alloh yang tegas, karena begitu angkuh dan sombongnya makhluk yang terkutuk dan hina ini.
Alloh Stw berfirman :
30. Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."
31. Dan dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, Kemudian mengemukakannya kepada para malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!"
32. Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang Telah Engkau ajarkan kepada Kami; Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana[35]."
33. Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini." Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa Sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?"
34. Dan (Ingatlah) ketika kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah[36] kamu kepada Adam," Maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.
Alloh Stw berfirman :
11. Sesungguhnya kami Telah menciptakan kalian (Adam), lalu kami bentuk tubuh kalian, Kemudian kami katakan kepada para malaikat: "Bersujudlah kalian kepada Adam", Maka merekapun bersujud kecuali iblis. dia tidak termasuk mereka yang bersujud.
12. Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?" menjawab Iblis "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah".
Kehinaan Iblis yang membangkang dan melawan perintah Alloh Robbul alamin telah melahirkan hukuman Alloh Subhanahu wa Ta`ala untuk mengeluarkan Iblis dari tempatNya yang mulia, yaitu surga. Iblispun diusir dari surga penuh kehinaan dan kerendahan tiada tara, hingga terkutuk abadi di Jahannam selama-lamanya. Akan tetapi, inipun tidak menjadikannya menjadi jera, bahkan semakin membuat Iblis menjadi murka kepada Adam as, karena menganggap Adamlah sebab keturkukannya, karena rasa hasad yang dalam dan pekat dalam jiwanya.
Di saat itulah Iblis meminta kepada Alloh untuk ditunda kematiannya hingga hari kiamat tiba, untuk melampiaskan dendam kesumatnya kepada Adam as dan keturunannya. Sumpah serapah yang lahir dari hasadnya yang dalam dan pekat itupun diungkapkan Iblis dengan penuh keangkuhan dan kesombongan. Dia bersumpah untuk tiada henti berusaha mencelakakan dan menggelincirkan manusia seluruh keturunan Adam di dalam kehidupan dunia dan akhirat. Menduduki shirotol mustaqim, jalan yang akan menghantarkan manusia menuju jannah dari berbagai sudut, depan, belakang, kanan dan kiri dengan berbagai penggelinciran, penyesatan dan penghiasan kebathilan untuk pada akhirnya bersama Iblis di jahannam nantinya.
13. Allah berfirman: "Turunlah kamu dari surga itu; Karena kamu sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, Maka keluarlah, Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina".
14. Iblis menjawab: "Beri tangguhlah saya[529] sampai waktu mereka dibangkitkan".
15. Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh."
16. Iblis menjawab: "Karena Engkau Telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus,
17. Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).
18. Allah berfirman: "Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir. Sesungguhnya barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar Aku akan mengisi neraka Jahannam dengan kamu semuanya".
26. Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.
27. Dan kami Telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.
28. Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk,
34. Allah berfirman: "Keluarlah dari surga, Karena Sesungguhnya kamu terkutuk,
35. Dan Sesungguhnya kutukan itu tetap menimpamu sampai hari kiamat".
36. Berkata Iblis: "Ya Tuhanku, (kalau begitu) Maka beri tangguhlah kepadaku sampai hari (manusia) dibangkitkan,
37. Allah berfirman: "(Kalau begitu) Maka Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh,
38. Sampai hari (suatu) waktu yang Telah ditentukan,
39. Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau Telah memutuskan bahwa Aku sesat, pasti Aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma'siat) di muka bumi, dan pasti Aku akan menyesatkan mereka semuanya,
40. Kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka".
41. Allah berfirman: "Ini adalah jalan yang lurus, kewajiban Aku-lah (menjaganya].
42. Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka, kecuali orang-orang yang mengikut kamu, yaitu orang-orang yang sesat.
43. Dan Sesungguhnya Jahannam itu benar-benar tempat yang Telah diancamkan kepada mereka (pengikut-pengikut syaitan) semuanya.
44. Jahannam itu mempunyai tujuh pintu. tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka.
Sumpah Iblis untuk menyesatkan manusia bukanlah isapan jempol belaka, upaya pertama yang dilakukannyapun langsung ditujukan kepada bapak manusia yaitu Adam As. Dengan penuh kebohongan dan penipuan yang sangat halus, diapun menjerumuskan Adam as dan Hawa dari surga dengan menjadi seakan-akan hanya memberikan nasehat yang baik dan pandangan yang tepat. Larangan Alloh Swt yang ditujukan kepada Adam as dan Hawa as pun untuk tidak mendekati satu buah pohon yang Alloh kehendaki, dibalut dengan berbagai nasehat manis yang berisi racun penyesatan. Dengan kata yang indah, yaitu kekekalan di surga serta kerajaan yang tidak mungkin binasa, membuat Adam as dan Hawapun terjerat rayuan berbisa dari laknatulloh alaih tersebut. Adam dan Hawapun dikeluarkan dari Jannah atas kehendak Alloh akibat tipu daya Iblis yang beracun dan berbisa dengan kemasan yang indah menipu dan penuh dusta. Pakaian kemuliaan di surga yang digunakan oleh bapak manusia, Adam dan Hawapun tertanggalkan akibat dusta yang diupayakan Iblis. Keluarlah Adam dan Hawa dari surga, tempat penuh kemuliaan, kebahagiaan dan kenikmatan menuju dunia, tempat keluh kesah, melelahkan dan permusuhan dengan membawa penyesalan yang dalam dengan memanjatkan ampunan hanya kepada Alloh Swt.
19. (dan Allah berfirman): "Hai Adam bertempat tinggallah kamu dan isterimu di surga serta makanlah olehmu berdua (buah-buahan) di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang zalim."
20. Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan syaitan berkata: "Tuhan kamu tidak melarangmu dan mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal (dalam surga)".
21. Dan dia (syaitan) bersumpah kepada keduanya. "Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi nasehat kepada kamu berdua",
22. Maka syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. tatkala keduanya Telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga. Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka: "Bukankah Aku Telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu: "Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?"
23. Keduanya berkata: "Ya Tuhan kami, kami Telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya Pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.
24. Allah berfirman: "Turunlah kamu sekalian, sebahagian kamu menjadi musuh bagi sebahagian yang lain. dan kamu mempunyai tempat kediaman dan kesenangan (tempat mencari kehidupan) di muka bumi sampai waktu yang Telah ditentukan".
25. Allah berfirman: "Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan.
Di ayat yang lain,
120. Kemudian syaitan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata: "Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa?"
121. Maka keduanya memakan dari buah pohon itu, lalu nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) surga, dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesatlah ia.
122. Kemudian Tuhannya memilihnya Maka dia menerima taubatnya dan memberinya petunjuk.
123. Allah berfirman: "Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka.
Mulailah kehidupan manusia, Adam as dan keturunannya di muka bumi ini dengan membawa ajaran tauhid, penyerahan pengabdian diri murni hanya kepada Alloh Swt, untuk meraih kembali jannah yang penuh kebahagiaan serta menyelamatkan diri dari jerat-jerat pengabdian kepada Iblis yang akan menjerumuskannya ke neraka Jahannam.
Permusuhan Iblispun semakin kuat dan nyata dengan seluruh pasukan dan bala tentaranya para syaithon, baik dari jenis jin maupun jenis manusia. Iblis dengan keturunan dan bala tentaranya, baik pasukan yang berkuda maupun pejalan kaki mengepung manusia dari segala penjuru kehidupan, sebagaimana yang pernah disumpahkan Iblis di hadapan Alloh Swt saat diusir dari surga.
Upaya terbesar yang dilakukan Iblis adalah membentuk agama-agama syirik dan aliran-aliran sesat sebagai tandingan Islam (yang menancapkan tauhid) serta membuka pintu-pintu menuju jahannam. Agama-agama dan aliran-aliran yang beraneka ragam dirancang selaras dengan jalan-jalan hawa nafsu manusia. Ajaran-ajaran sihir yang jelas menempatkan manusia pada jalan kesirikan, penanggalan hukum-hukum Alloh swt dengan berbagai sumber-sumber hukum hawa nafsu yang diabdi membuat semakin lengkap perangkap yang ditebar Iblis dengan bala tentaranya. Selain itu, ada pula agama-agama yang langsung menyembah syaithon tanpa perantara patung-patung atau manusia yang diagungkan ataupun sekulerisma, yaitu penolakan atas seluruh agama termasuk Islam atau berupa ketundukan terhadap syari`ah thoghut yaitu seluruh syariat selain syariat Alloh.
Marilah kita melihat penafsiran para ulama tentang sumpah Iblis yang ingin menjerumuskan manusia dan strateginya. Memang jalur utama manhaj aliran penyembah syaithon ini adalah sihir, yang telah merasuk ke dalam sumsum hampir semua kesyirikan, dari syirik hukum sampai kepada manhaj agama-agama sesat dan sampai ke sel-sel terkecil dari kesesatan termasuk lagu-lagu.
Tafsir (Qs. 7 : 16 – 17)
(saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus) yaitu dengan menghalang-halanginya serta menghiasi kebathilan, sehingga mereka hancur sebagaimana dia telah hancur.
Shirotokall mustaqim (jalan Engkau yang lurus) adalah jalan menuju surga. (Tafsir Al Qurthubi : 7 / 175)
Al Hakm bin `Utaibah berkata : “ (Dari muka) berarti dari dunia mereka (dari belakang) dari akhirat mereka (dari kanan) yaitu dari kebaikan – kebaikan mereka (dan dari kiri) yaitu dari keburukan-keburukan mereka.
An Nihal berkata : ini pandangan yang baik, penjelasannya adalah (Dari muka) yaitu dari dunia mereka sehingga mereka mendustakan ayat-ayat dan berita umat-umat masa lalu yang terjadi di dalamnya. (Dari belakang) dari akhirat mereka, sampai mereka mendustakannya. (Dari kanan) dalam kebaikan-kebaikan dan urusan-urusan agama mereka, hal itu ditunjukkan oleh firman Alloh swt (....). (Dan dari kiri) yaitu keburukan-keburukan mereka yang berarti mengikuti syahwat, karena dia hiasi mereka dengan hal demikian. (Dan tidak engkau dapati kebanyakan mereka bersyukur) yaitu orang-orang yang bertauhid, ta`at dan menonjolkan rasa syukur. (Tafsir Al Qurthubi : 7 /176)
(Jalan Mu yang lurus) yaitu jalan kebenaran dan keselamatan, sesungguhnya aku akan sesatkan mereka darinya agar mereka tidak beribadah kepadaMu dan tidak mentauhidkan Mu disebabkan Engkau sesatkan aku.
Ibnu Abbas berkata : (Kemudian aku datangi mereka dari arah muka) aku ragukan mereka tentang akhirat mereka. (Dari belakang) aku gemarkan mereka kepada dunia mereka. (Dari kanan) aku samarkan bagi mereka urusan agama mereka. (Dan dari kiri) aku senangi mereka dengan berbagai maksiat. (Tafsir Ibnu Katsir : 521)
Tafsir (Qs. 15 : 39)
(pasti Aku akan menjadikan mereka memandang baik) yaitu keturunan Adam as (di muka bumi) yaitu aku berikan rasa cinta kepada maksiat bagi mereka, menggemarinya, mendorongnya dan menyemangatkan untuknya. (Tafsir Ibnu Katsir : 746)
Ibnul Qoyyim rohimahulloh berkata :
“Bahwa agama Alloh swt itu satu yaitu Islam, sedangkan agama syaithon adalah lima : Yahudi, Nashroni, Majusi, Musyrikin...”. (Madarijus Salikin : )
Abdulloh bin Mas`ud rodiyallohu `anhu berkata :
“Rosululloh saw membuat satu garis dengan tangan beliau, kemudian beliau saw bersabda : inilah jalan Alloh yang lurus. Lalu, beliaupun membuat garis-garis di bagian kanan dan kirinya, kemudian beliau saw bersabda : Semua jalan ini, tidak ada satu jalan pun kecuali di atasnya pasti ada syaithon yang menyeru kepadanya”. Kemudia saw membaca ayat (Qs. 6 : 153).
153. Dan bahwa (yang kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus, Maka ikutilah Dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain)[152], Karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalannya. yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa.” (Hr. Ahmad dan Hakim)
Tafsir (Qs. 17 : 62 & 64)
Æs3ÏYtFômV{
Ibnu `Abbas berkata : “Sungguh aku akan kuasai keturunannya, kecuali sedikit sekali yang tidak”.
Mujahid berkata : “Sungguh aku akan kepung”.
Ibnu Zaid berkata : “Sungguh aku akan sesatkan mereka”. (Tafsir Ibnu Katsir : 805)
(Dan hasunglah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu) yaitu lagu-lagu
Mujahid berkata : dengan permainan dan lagu-lagu yaitu ....
(Dan hasunglah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu) Ibnu Abbas berkata : “Setiap penyeru yang mengajak maksiat kepada Alloh swt”.
(Dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki) : Bawalah kepada mereka tentara-tentaramu, baik pasukan berkuda maupun pasukan berjalan kaki.
Ibnu Abbas dan Mujahid berkata : (dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki) yaitu “setiap pengendara dan pejalan kaki yang berada dalam maksiat kepada Alloh”.
Qotadah berkata : “Sesungguhnya Iblis memiliki kuda-kuda dan kader-kadernya dari bangsa jin dan manusia yang menta`atinya”.
Firman Alloh Subhanahu wa Ta`ala (dan berserikatlah dengan mereka pada harta) Ibnu Abbas dan Mujahid berkata : “yaitu apa saja yang diperintahkan Iblis untuk meninfaqkan harta-harta dalam maksiat kepada Alloh Subhanahu wa Ta`ala”.
Atho berkata : “riba”.
Al Hasan berkata : “yaitu mengumpulkan harta dari yang busuk dan menginfaqkannya dalam yang haram”.
Al Aufi berkata dari Ibnu Abbas rodiyallohu `anhuma bahwa “bersekutunya Iblis dengan manusia pada harta-harta mereka adalah dengan sikap mereka yang mengharamkan binatang-binatang ternak (yaitu bahiroh dan saibah)”.
(dan anak-anak) Al Aufi berkata dari Ibnu Abbas, Mujahid dan Adh Dhohhak bahwa artinya “anak-anak zina”
Ali bin Abi Tholhah berkata dari Ibnu Abbas bahwa maksudnya adalah “sikap mereka yang membunuh anak-anak mereka karena kedunguan mereka tanpa ilmu”.
Qotadah berkata dari Al Hasan Al Bashri : “Sungguh demi Alloh iblis bersekutu dengan mereka pada harta dan anak-anak mereka adalah menjadikan mereka Majusi, Yahudi, Nashrani, dan menshibghoh mereka dengan shibghoh yang bukan Islam, dan mempersembahkan satu bagian harta mereka untuk syaithon”.
Abu Sholih berkata dari Ibnu Abbas yaitu “dengan menamakan mereka Abdul Harits, Abd Syams, Abdu Fulan dan lain-lain”.
Ibnu Jarir berkata : “Pendapat yang amat tepat adalah ditujukan kepada setiap anak yang dilahirkan oleh seorang wanita melakukan maksiat kepada Alloh swt seperti menamakannya dengan nama-nama yang dibenci Alloh atau memasukannya ke dalam agama selain agama yang diridhoi Alloh atau hasil zina ibunya atau dengan membunuhnya atau memnguburnya hidup-hidup dan segala hal yang dilakukan dengan dan dalam maksiat kepada Alloh, maka berarti masuk dalam persekutuan Iblis di dalam anak yang dilahirkan.
Karena Alloh Subhanahu wa Ta`ala dalam firmanNya (dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak) tidak mengkhususkan satu makna persekutuan tanpa makna yang lain. Maka, setiap apa saja yang dengan dan dalam maksiat kepada Alloh atau dengan dan dalam menta`ati syatihon, maka berarti bersekutu dengan Iblis”.
(Tafsir Ibnu Katsir : 805-806)