PERJALANAN HIDUP

Diposting oleh AAS | 22.21 | | 0 komentar »

Saudara/i ku...

Kita sering bilang bahwa kita sedang menempuh perjalanan hidup di dunia...

Oh.. Kata yang sering kita sebut, tapi tidak begitu bermakna di jiwa dan qolbu kita..

Perjalanan hidup yang harus ditempuh oleh setiap insan menuju kehidupan hakiki yang sesungguhnya..

Alloh Swt, Sang Maha Pencipta, Pemilik dan Pengatur alam semesta telah banyak menyebut dan mengingatkan kata itu dalam firmanNya..

Shirot (Jalan) yang disebut 44 kali dalam Al Qur`an, Sabil (Jalan) yang disebut seratus kali lebih atau sa`a/sa`yu (berjalan/perjalanan), begitulah kata itu banyak disebut oleh Alloh Swt untuk menyebut sebuah upaya perjalanan yang ditempuh manusia dalam mengarungi kehidupan.

Bahkan Rosululloh saw telah menggambarkan kehidupan insan di muka bumi dengan perjalanan seseorang yang hanya mampir berteduh dalam perjalananya menuju tujuan yang hendak dituju.

Beliau yang mulia saw bersabda :



“Jadilah engkau di dunia seperti orang asing atau hanya pelintas jalan”. (Hr. Bukhori : 6416).

Saudara/i ku..

Dalam perjalanan hidup ini, kita diingatkan bahwa tujuan kita adalah pintu gerbang surga dan memasukinya, jangan sampai memasuki pintu gerbang neraka dan terjerumus dalam kehinaan di dalamnya.Ingat, tidak ada tempat ketiga yang mungkin akan bisa kita masuki di negeri tujuan di akhirat sana, yang ada hanya surga atau neraka.

Sejak kita menghirup udara dunia, kita telah dibatasi waktu untuk menempuh kehidupan yang harus kita jalani. Mau tidak mau ada pintu gerbang yang harus kita lalui untuk mengakhiri perjalanan hidup itu untuk menuju negeri kehidupan yang hakiki, kampung halaman yang sebenarnya, yaitu akhirat.

Semua gambaran itu telah diterangkan dan dijelaskan oleh Alloh Swt dan utusanNya dengan penuh kasih sayang kepada makhluk yang bernama Insan. Gambaran dunia dengan hakekat dan segala isinya, gambaran kubur sebagai pintu gerbang akhirat dengan segala keni`matan dan kesengsaraannya, gambaran akhirat dengan segala huru-haranya bahkan gambaran surga dengan berbagai ragam kemuliaan dan keni`matannya yang tiada tara serta neraka dengan segala kehinaan dan kesengsaraanya yang sangat mengerikan..

Dan ingatlah saudara/i ku yang berbahagia..

Semua kita pasti ingin akhir perjalanan kita adalah memasuki surga dengan berbagai ragam kemuliaan dan keni`matannya..

Sajak di dunia, dengan kasih sayangNya yang mulia Alloh Swt telah memberitahukan kepada kita bahwa kita harus memiliki kunci surga..

Tahukah kita, apa kunci surga yang harus kita bawa untuk membuka pintu itu di akhirat sana?

Wahab bin Munabbih (seorang tabi`in terpercaya yang lahir 34 H dan wafat 110 H yang meriwayatkan hadits dari Abu Huroiroh, Abu Sa`ied, Ibnu `Abbas, Ibnu `Umar rda) pernah ditanya oleh seseorang : bukankah “laa Ilaaha Illalloh” itu kunci surga? Beliau menjawab : betul.. Akan tetapi perlu diingat masing-masing anak kunci itu ada gigi-giginya. Jika engkau datang membawa satu anak kunci yang gigi-giginya tepat, pasti kamu bisa membuka pintu surga. Jika tidak, tentu pintu surga tidak mungkin bisa dibuka”. (Diriwayatkan oleh Bukhori secara mu`allaq 3/109)

Rosululloh saw menyebutkan kunci itu dengan gigi-giginya secara lengkap :

1. Utsman bin `Affan rda berkata: Rosululloh saw bersabda :

“Barangsiapa yang mati sedang dia berilmu tentang La Ilaaha Illalloh, niscaya dia masuk surga”. (Hr. Muslim : 26)

Ilmu tentang Laa Ilaaha Illalloh, tahu tentang hakekat makna kandungan dan konsekwensi kalimat syahadah tersebut.

2. Abu Huroiroh rda berkata : Rosululloh saw bersabda :

“Aku bersyahadah bahwa Laa Ilaaha Illalloh (tidak ada Ilah yang berhak diibadahi kecuali Alloh) dan aku adalah Rosululloh yang dimana jika seorang hamba menjumpai Alloh dengan kedua syahadah tersebut tanpa keraguan, niscaya dia masuk surga”. (Hr. Muslim : 31)

Yakin tanpa ragu dengan syahadah Laa Ilaaha Illalloh

3. Mu`adz bin Jabal rda berkata : Rosululloh saw bersabda :

“Tidak ada seorangpun yang bersyahadah bahwa Laa Ilaaha Illalloh dan bahwa Muhammad itu adalah hamba dan rosulNya dengan penuh sidik (kejujuran) dari qolbunya, niscaya pasti Alloh akan haramkan dia dari api neraka”. (Hr. Bukhori: 128)

Al Allamah Ibnul Qoyyim rohimahuwloh berkata :

“Tasdiq (bersikap jujur) dengan Laa Ilaaha Illalloh mengandung unsur ketundukan dan kepatuhan pada hak-haknya, yaitu syari`at-syari`at Islam dengan membenarkan seluruh berita-berita yang disampaikanNya, menjunjung tinggi seluruh perintahNya dan menjauhi segala laranganNya”. (At Tibyan fi Aqsamil Qur`an: 43)

4. Abu Huroiroh rda berkata : Rosululloh saw bersabda :

“Manusia yang paling berbahagia meraih syafa`atku adalah orang yang mengucapkan Laa Ilaaha Illalloh penuh ikhlas dari qolbu/jiwanya”. (Hr. Bukhori : 99)

Ikhlas hanya mencari keridhoanNya dan hanya dipersembahkan kapadaNya, tidak untuk selainNya.

Saudara/i ku..

Itulah wujud iman dan amal sholih, ketaqwaan, ihsan (kebaikan), al birr (Kabaktian) dan semua kalimat-kalimat pujian yang Alloh cematkan kepada para pemiliknya.. Semoga kita dalam persinggahan perjalanan kita di dunia ini selalu sadar dan berusaha keras meraih kunci surga yang gigi-giginya tepat dengan pintu surga yang akan kita buka di akhirat kelak.. Amiin
(AAS 11-10-08)

0 komentar

Posting Komentar