PERBEDAAN PENDAPAT

Diposting oleh AAS | 03.12 | | 0 komentar »

Perbedaan pendapat adalah suatu hal yang normal dan bisa dikatakan sebagai hal yang mendominasi hubungan di antara manusia sesama manusia. Hal ini tidak diragukan lagi setiap orang yang memperhatikan dengan cermat perihal hubungan antar manusia. Perbedaan pendapat sama sekali tidak akan berbahaya bagi keutuhan sebuah organisasi selama para anggotanya menyadari sedalam-dalamnya bagaimana mereka harus bersikap dalam beselisih pendapat. Sebagai seorang da’i Islami kita harus lebih utama dari orang-orang selain kita untuk dapat menjaga agar perbedaan pendapat di antara kita tidak menjadi pencerai-berai. Hal ini disebakan oleh banyak hal, di antaranya :
  1. Kita tidak menjadikan atau memposisikan pendapat kita setingkat dengan wahyu, yang tidak ada kompromi padanya.
  2. Kita menyadari bahwa pendapat kita tidaklah ma’shum. Orang yang secara atau tidak sadar memandang bahwa pendapatnya pasti benar, adalah orang yang memandang bahwa pendapatnya adalah ma’shum. Orang demikian seakan-akan mengaku bahwa dia mengetahui yang ghaib. Kalau hal ini benar-benar kita sadari, maka akan kita sadari pula bahwa pendapat kita benar tetapi mungkin pendapat orang lain mungkin juga benar. Dengan demikain kita akan mempertahankan pendapat kita tanpa batas, sampai-sampai persatuan dan persaudaraan kita pertaruhkan.
  3. Sebagai da’i Islam pada khususnya dan sebagai seorang muslim pada umumnya, kita harus menjadi seorang yang mukhlis kepada Allah saja. Tetapi ketika kita mukhlis juga pada diri kita (suatu kesyirikan), maka kita siap mengorbankan persatuan kita (yang merupakan suatu peribadatan kita kepada Allah) asal saja pendapat kita termenangkan. Seorang yang mukhlis kepada dirinya pun, siap mengisi hatinya dengan kebencian dan kedengkian terhadap saudara-saudaranya ketika pendapatnya tersisihkan. Sedangkan orang yang mukhlis kepada Allah akan bersih hatinya atau berusaha membersihkan hatinya walaupun pendapatnya selalu tersisihkan. Sebab seorang mukhlis kepada Allah akan menyadari bahwa pendapat adalah suatu itjihad.. Sebuah itjihad yang mukhlis, akan diberi ganjaran oleh Allah, baik itjihad itu diterima oleh manusia maupun tidak. Dia pun menyadari bahkan jika itjihadnya diterima oleh saudara-saudaranya, maka resiko buruk dari itjihad itu masih mungkin terwujud. Sedangkan kalau itjihad itu ditolak maka ia akan mendapat pahalanya tanpa suatu resiko apapun.
  4. Dibanding da’i-dai kufur, kita sebagai da’i Islam sebenarnya harus lebih jauh dan jauh lebih sensitif atas pentingnya persatuan dan buruk serta berbahayanya perpecahan. Sebab semua itu adalah amal shaleh lillahi dan kebalikannya akan menjadi pertanggungjawaban yang besar kelak di hadapan Allah. Dalam pandangan kita, kehancuran barisan perjuangan jauh lebih besar daripada kehancuran rumah tangga kita masing-masing. Maukah kita melihat kehancuran rumah tangga sebagai hukuman duniawi dari Allah, karena kita sudah menjadi salah seorang penyebab kehancuran barisan perjuangan.

Dari semua itu kita harus lebih pandai untuk tidak menjadikan perbedaan pendapat sebagai pemecah barisan. Harus lebih pandai dalam saling mengalah dan harus lebih pandai dalam berikhlash.

Kalau da’i-dai kufur mampu mencegah perpecahan di partai-partai mereka, sedangkan perbedaan pendapat di kalangan mereka jauh lebih banyak dan mereka tidak mempunyai pandangan imaniyyah, maka ketidakmampuan kita untuk lebih mampu dari mereka, akan merupakan pertanda dari kepicikan akal dan kelemahan iman kita.

Memang benar, bahwa suatu aturan main yang bagus akan banyak mengurangi friksi-friksi antar ikhwah. Tetapi jaminan terbesar dan terkuat adalah kekokohan kita dan pengertian kita tentang hubungan antara iman itu dan amal jama’i kita. Aturan main yang baik tidak bisa dihasilkan hanya oleh sebuah renungan. Tetapi aturan itu akan dilahirkan oleh perkawinan antara waktu dan pengalaman kita beramal jama’i. Aturan itu akan tumbuh sedikit demi sedikit, menuju ketitik kesempurnaan. Harus kita dan mengerti benar-benar bahwa hal-hal yang kita jelaskan tadi adalah dasar dan bagian terbesar dari aturan main itu sendiri.

AAS (10/01/09)

0 komentar

Posting Komentar