MASYARAKAT JAHILIYYAH

Diposting oleh AAS | 20.17 | | 0 komentar »

Ketika suatu sistem (hukum) yang bukan Islami (terlepas dari macam apa sistem itu) diterapkan di suatu di masyarakat, maka sistem itu dinamakan sistem jahiliyyah dan masyarakat yang berada di bawah naungan sistem ini adalah masyarakat jahiliyyah. Ketika kita menamakan suatu masyarakat sebagai masyarakat jahiliyyah, ini sama sekali tidak berarti bahwa semua personalnya adalah jahiliyyah. Personal-personal masyarakat tersebut secara global terbagi menjadi 3 (tiga) bagian.

Bagian Pertama benar-benar jahiliyyah dan keluar dari Islam. Merekalah orang-orang yang menerima sistem itu secara rela dan memahami masalah Islami dan tidak Islaminya suatu sistem. Mereka menerima sistem jahiliyyah itu karena mereka percaya bahwa sistem itu lebih baik untuk diterapkan daripada hukum Islam.

Bagian Kedua adalah bagian yang tidak rela kepada hukum (sistem) jahiliyyah dan menginginkan hukum (sistem) Islami untuk diterapkan. Bagian ini adalah barisan orang-orang yang beriman dengan perbedaan tingkat kesadaran mereka tentang kewajiban mereka dalam usaha mendirikan masyarakat Islami yang mereka inginkan.
Bagian Ketiga adalah terbanyak, yaitu bagian posisinya tidak jelas, baik karena kejahilan mereka ataupun keacuhan mereka atau lain sebagainya.

Sistem jahiliyyah ini didukung dan dilindungi oleh kekuatan-kekuatan jahiliyyah dari dalam dan dari luar. Dari dalam, kekuatan utamanya adalah suatu kekuatan pemerintahan jahiliyyah dengan kekuatan-kekuatan pendampingnya yaitu partai-partai jahiliyyah. Walaupun mereka satu sama lain berbeda pandangan dalam banyak hal, akan tetapi dalam menghadapi Islam mereka adalah satu kekuatan dalam satu partai. Sedangkan dari luar, sistem ini mendapat dukungan penuh dari pihak-pihak Nashara dan Zionis Internasional. Penyebaran kekufuran dan kemaksiatan adalah suatu sifat asli dari sistem jahiliyyah. Demikian juga halnya dengan kebencian terhadap Islam dan kaum muslimin.

Pada masyarakat seperti ini sangat sulit bagi seorang muslim untuk memupuk imannya dan sukar sekali untuk mentarbiyah putra-putri Islam secara semestinya. Semua kondisi yang ada, mendorong setiap personal untuk menjauh dari Allah dan syurga. Atmosfir kehidupan ruhani pun teracuni oleh serbuk-serbuk jahiliyyah. Kebanyakan kekuatan yang ada pada masyarakat jahiliyyah seakan-akan penyeru-penyeru di pintu-pintu Jahannam. Siapa yang menurutinya akan dilempar ke lembah-lembah neraka. Dikarenakan hal-hal seperti itu, perjuangan merubah masyarakat jahiliyyah menjadi masyarakat Islami adalah suatu tugas yang tidak bisa ditawar-tawar lagi.

AAS (31/01/09)


0 komentar

Posting Komentar