Alloh Subhanahu wa Ta`ala berfirman :


“Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan.[15] Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan[16]” (Qs. Hud [11] : 15-16).


Umar bin al Khottob rodiyawlohu `anhu berkata : Aku mendengar Rosululloh sellewlohu `alaihi wa sallam bersabda :


Amal-amal itu hanya didasarkan pada niatnya dan setiap orang didasarkan apa yang diniatkannya. Barangsiapa yang hijrahnya kepada Alloh dan rosulNya, niscaya hakekatnya dia berhijrah kepada Alloh dan rosulNya. Barangsiapa yang hijrahnya untuk dunia yang akan didapatnya atau wanita yang akan dinikahinya, niscaya hekekatnya dia berhijrah menurut masing-masing niat hijrahnya”. Muttafaq `Alaih

Abu Huroiroh rodiyawlohu `anhu berkata : Aku mendengar Rosululloh sellewlohu `alaihi wa sallam bersabda :


Sesungguhnya manusia pertama yang akan disidang pada hari kiamat adalah seseorang yang mati syahid. Saat itu dia dihadapkan ke muka persidangan, lalu ditempakkan kepadanya berbagai nikmat Alloh, maka diapun mengakuinya. Alloh bertanya : Apa yang engkau telah amalkan dengan nikmat-nikmatKu itu? Dia menjawab : Aku berperang demi Mu, sampai aku meraih mati syahid. Alloh pun berfirman: engkau dusta, sebenarnya engkau berperang agar engkau disebut pahlawan, dan itu sudah terjadi. Lalu dia diperintahkan untuk disungkurkan wajahnya hingga diceburkan ke dalam neraka. Kedua adalah seseorang yang belajar dan mengajarkan ilmu serta membaca Al Qur`an. Saat itu dia dihadapkan ke muka persidangan, lalu ditempakkan kepadanya berbagai nikmat Alloh, maka diapun mengakuinya. Alloh bertanya : Apa yang engkau telah amalkan dengan nikmat-nikmatKu itu? Dia menjawab :aku belajar dan mengajarkan ilmu serta membaca Al Qur`an karena Mu. Alloh berfirman : engkau dusta, sebenarnya engkau belajar ilmu agar engkau dikenal dan disebut orang yang alim serta engkau membaca Al Qur`an agar engkau dikenal dan disebut qori, dan itu sudah terjadi. Lalu dia diperintahkan untuk disungkurkan wajahnya hingga diceburkan ke dalam neraka. Ketiga adalah seseorang yang diberi keluasan berbagai kekayaan harta. Saat itu dia dihadapkan ke muka persidangan, lalu ditempakkan kepadanya berbagai nikmat Alloh, maka diapun mengakuinya. Alloh bertanya : Apa yang engkau telah amalkan dengan nikmat-nikmatKu itu? Dia menjawab : Tak ada satu jalanpun yang Engkau cintai untuk berinfaq di dalamnya kecuali akupun menginfaqkan hartak karena Mu.. Alloh pun berfirman: engkau dusta, sebenarnya engkau melakukan itu agar engkau disebut dermawan, dan itu sudah terjadi. Lalu dia diperintahkan untuk disungkurkan wajahnya hingga diceburkan ke dalam neraka. (Hr. Muslim)


Penjelasan Singkat :

Niat adalah pondasi amal. Diterima dan ditolaknya amal seorang manusia ditentukan dengan amalnya masing-masing. Barangsiapa yang beramal dengan penuh keikhlasan kepada Alloh Subhanahu wa Ta`ala dan mengharapkan pahala di akhirat serta didasarkan pada sunnah RosulNya, niscaya diterimalah amal tersebut. Barangsiapa yang berniat untuk selain Alloh atau tidak murni (dengan bercampur) pada selainNya, niscaya amalnya tertolak dan akan menjadi bencana bagi pelakunya.


Beberapa Faedah :

1. Di antara syarat diterimanya sebuah amal adalah ikhlas, yaitu kemurnian gerak tujuan hati untuk Alloh subhanahu wa Ta`ala.

2. Begitu urgennya ikhlas, di mana suatu amal tanpa keikhlasan hanya menjadi bencana bagi pelakunya.

3. Kebaikan bentuk dzohir sebuah amal tidak berarti diterimanya sebuah amal.

4. Wajibnya memperbaiki niat dalam semua amal serta bersemangat dalam membangunnya.


AAS (10/02/09)


0 komentar

Posting Komentar